Review :
"Never expected story about naval battle could be so beautiful and stunningly impressive at the same time :D"
Arpeggio of Blue Steel - Ars Nova diadaptasi dari manga produksi Ark Performance, sebuah studio yang terdiri dari Kenji Mitsuyoshi dan Koichi Ishikawa. Sejak dirilis pada September 2009 sampai bulan Oktober 2013, manganya telah mencapai 8 volume dan masih on going. Anime nya sendiri diproduksi oleh SANZIGEN Animation Studio, studio yang juga memproduksi Black Rock Shooter dan Miss Monochrome, serta menangani 3D CGI pada berbagai anime seperti K, Kill la Kill, dan Dog Days. Seiji Kishi, sang sutradara dari Ars Nova juga merupakan sutradara di balik Angel Beats!, serta versi anime dari Persona 4, Devil Survivor 2, dan Danganronpa.
Pada tahun 2039, sebagian besar daratan di Bumi telah tenggelam dikarenakan global warming. Saat umat manusia hidup dengan mengandalkan lautan sebagai teritori utama, muncul Fleet of Fog, sebuah pasukan angkatan laut yang tidak diketahui asal, identitas, maupun tujuan sebenarnya. Kemunculan Fleet of Fog memaksa manusia mundur ke daerah daratan, memblokade seluruh jalur perdagangan dan transportasi melalui lautan, serta menghancurkan seluruh media komunikasi antar negara dan menjadikan tiap negara yang masih bertahan terisolasi. Fleet of Fog memiliki kekuatan tempur yang jauh melebihi kemampuan tempur umat manusia, dan 7 tahun setelah pertempuran besar terakhir umat manusia melawan Fleet of Fog, Gunzou Chihaya, seorang cadet akademi angkatan laut Jepang didatangi oleh seorang gadis bernama Iona, mental model alias artificial intellegence berbentuk manusia dari submarine I-401 Fleet of Fog yang hanya memiliki satu perintah dalam ingatannya : bertemu dengan Gunzou Chihaya, dan patuhi perintahnya. Sejak itu, Gunzou, Iona, dan crew membernya memutuskan meninggalkan akademi angkatan laut dan membentuk Blue Steel Fleet untuk melawan Fleet of Fog. Setelah 2 tahun berlalu, mereka diminta oleh pemerintah Jepang untuk mengantarkan rancangan senjata baru yang merupakan harapan terakhir umat manusia untuk melawan Fleet of Fog ke Amerika untuk diproduksi secara massal, dan ketika menjalankan misi tersebut, setiap pertemuan dan pertempuran mereka dengan para kapal Fleet of Fog dan mental modelnya masing-masing, perlahan justru mengubah Fleet of Fog itu sendiri.
Meskipun tema utama yang diangkat Ars Nova adalah naval battle, tapi kombinasi drama dan romance melalui kehadiran para mental model yang mewakili battleships dari Fleet of Fog, serta perkembangan karakter mereka adalah hal utama yang disoroti dalam cerita, sehingga setiap pertempuran yang terjadi tak hanya keren secara visual, tapi juga keren secara kualitas cerita, tidak terlalu berat untuk dicerna dan dinikmati, tapi tetap berbobot. Para mental model yang awalnya hanya eksis sebagai senjata dan hidup hanya untuk mematuhi perintah dan bertempur, perlahan mulai mempelajari berbagai hal yang asing bagi mereka, tapi justru membuat mereka mengenal perasaan manusia. Para mental model dalam Ars Nova mengajarkan tentang persahabatan dan cinta dengan begitu sederhana, polos dan manis, serta mengingatkan kembali bahwa dasar dari persahabatan dan cinta adalah lebih mementingkan keselamatan dan kebahagiaan orang yang kita sayangi dibanding diri kita sendiri.
Ars Nova mengangkat tagline; "where do we come from?what are we?where are we going?", yang menggambarkan keraguan dan kebimbangan yang dirasakan oleh para mental model mengenai makna dan tujuan sebenarnya dari eksistensi mereka, tapi pertanyaan mengenai makna eksistensi tersebut juga mungkin tanpa sadar merupakan pertanyaan yang sampai saat ini sering kali kita tanyakan pada diri kita sendiri, "apa arti dan tujuan hidup kita?akan menjadi apa kita di masa depan?".
Naval battle yang disajikan Ars Nova juga tidak tanggung-tanggung dari segi konsep dan detail teknisnya, setiap pertempuran banyak memberikan surprise yang tak terduga, sehingga alur pertempuran tidak monoton. Pace cerita dari awal cenderung intens, tapi Ars Nova tetap menyelipkan unsur humor dan fan service yang lumayan pada para mental model. Meski demikian, mengingat Ars Nova merupakan anime adaptasi dari manga yang masih on-going, secara keseluruhan Ars Nova season ini seolah hanya berfungsi sebagai "pembuka" dan pengenalan karakter, tanpa memberikan penyelesaian apapun terhadap permasalahan utama cerita. Misteri mengenai ayah Gunzou, masa lalu Gunzou, identitas Fleet of Fog, dan kelanjutan nasib umat manusia dalam menghadapi Fleet of Fog masih tidak jelas.
"We started this fight to bring change to this closed world. We can't wait for someone else to do it. Unless we start it ourselves, the world will not change." - Gunzou Chihaya
Meskipun tema utama yang diangkat Ars Nova adalah naval battle, tapi kombinasi drama dan romance melalui kehadiran para mental model yang mewakili battleships dari Fleet of Fog, serta perkembangan karakter mereka adalah hal utama yang disoroti dalam cerita, sehingga setiap pertempuran yang terjadi tak hanya keren secara visual, tapi juga keren secara kualitas cerita, tidak terlalu berat untuk dicerna dan dinikmati, tapi tetap berbobot. Para mental model yang awalnya hanya eksis sebagai senjata dan hidup hanya untuk mematuhi perintah dan bertempur, perlahan mulai mempelajari berbagai hal yang asing bagi mereka, tapi justru membuat mereka mengenal perasaan manusia. Para mental model dalam Ars Nova mengajarkan tentang persahabatan dan cinta dengan begitu sederhana, polos dan manis, serta mengingatkan kembali bahwa dasar dari persahabatan dan cinta adalah lebih mementingkan keselamatan dan kebahagiaan orang yang kita sayangi dibanding diri kita sendiri.
"Emotions are tremors of imperfection. They are unnecessary for weapon like us." - Kongou
Ars Nova mengangkat tagline; "where do we come from?what are we?where are we going?", yang menggambarkan keraguan dan kebimbangan yang dirasakan oleh para mental model mengenai makna dan tujuan sebenarnya dari eksistensi mereka, tapi pertanyaan mengenai makna eksistensi tersebut juga mungkin tanpa sadar merupakan pertanyaan yang sampai saat ini sering kali kita tanyakan pada diri kita sendiri, "apa arti dan tujuan hidup kita?akan menjadi apa kita di masa depan?".
"It's not about what you were. It's about who you are now." - Gunzou Chihaya
Naval battle yang disajikan Ars Nova juga tidak tanggung-tanggung dari segi konsep dan detail teknisnya, setiap pertempuran banyak memberikan surprise yang tak terduga, sehingga alur pertempuran tidak monoton. Pace cerita dari awal cenderung intens, tapi Ars Nova tetap menyelipkan unsur humor dan fan service yang lumayan pada para mental model. Meski demikian, mengingat Ars Nova merupakan anime adaptasi dari manga yang masih on-going, secara keseluruhan Ars Nova season ini seolah hanya berfungsi sebagai "pembuka" dan pengenalan karakter, tanpa memberikan penyelesaian apapun terhadap permasalahan utama cerita. Misteri mengenai ayah Gunzou, masa lalu Gunzou, identitas Fleet of Fog, dan kelanjutan nasib umat manusia dalam menghadapi Fleet of Fog masih tidak jelas.
0 komentar:
Posting Komentar